PROFILE LABORATORIUM
Laboratorium Sistem Tenaga Listrik Institut Teknologi PLN merupakan salah satu laboratorium fundamental yang berada dibawah Fakultas Ketangalistrikan dan Energi Terbarukan. Laboratorium ini yang merupakan salah satu fasilitas penting sebagai penunjang untuk kegiatan Tri Dharma Perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Fungsi dasar dari Laboratorium Sistem Tenaga Listrik dikembangkan untuk memberikan pengajaran dan pemahaman tentang konsep dasar operasi sistem tenaga dalam keadaan normal dan dalam keadaan gangguan mulai dari pembangkitan, transmisi distribusi sampai sistem proteksi tenaga listrik itu sendiri, melalui pelaksanaan praktikum yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Teknik Elektro S-1 dan Teknologi Listrik D-3. Disamping itu laboratorium dilengkapi dengan software simulasi yang digunakan untuk pemodelan dan analis sistem tenaga listrik. Laboratorium ini juga menyediakan bantuan penelitian dalam bidang ketenagalistrikan yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen. Kerjasama dengan pihak luar juga dilakukan sebagai wujud pengabdian pada masyarakat, yakni dilaksanakan dalam bentuk bantuan peminjaman peralatan untuk pengukuran, simulasi dan pelatihan baik yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen ataupun institusional di dalam dan luar lingkungan Institut Teknologi PLN
1. Visi, Misi, Tujuan dan sasaran dari Laboratorium Sistem Tenaga Listrik
Visi
Mempersiapkan tenaga professional dan siap pakai dengan kualifikasi teknisi ahli dalam bidang ketenagalistrikan khususnya sistem transmisi, distribusi, proteksi tenaga listrik yang didukung pengetahuan akademis berbasis simulasi dan kompetensi yang mampu beradaptasi serta berinovasi terhadap perkembangan teknologi baru.
Misi
Mempersiapkan dan Membekali lulusan dengan pengetahuan dasar yang kuat dan keterampilan dibidang ketenagalistrikan yang cukup sehingga dapat mengembangkan kreativitas, merancang dan mengambil keputusan dalam bidang industri, pendidikan, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat
Tujuan dan sasaran
- Mampu mengenal bentuk fisik dan karakteristik sistem transismi, distribusi, sistem proteksi tenaga listrik, dan dapat merangkai sirkuit tenaga maupun sirkuit kendalinya, sehingga dapat lebih memahami bahan kuliah yang telah diperolehnya.
- Dapat memahami dan mengetahui Pengoperasisn peralatan ketenaga listrikan serta dapat merangkai percobaan yang telah ditentukan, melakukan percobaan berupa melakukan pencatatan dan pengamatan, serta membuat laporan dari percobaan yang telah dilakukannya
- Mampu merencanakan, mengoperasikan, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan dan mendokumentasikan pekerjaan yang berhubugan dengan ketenaga listrikan yang menjadi tanggung jawabnya.
- Mampu memndorong pembelajaran dan praktikum melalui pemdekataan berorientasi praktis
- Menjadi laboratorium modern sebagai wadah mahasiswa dan dosen dapat meneliti dan mengembangkan ide dan temuan baru.
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Laboratorium Sistem Tenaga Listrik dikelola oleh seorang Kepala Laboratorium, dimana kepala laboratorium tersebut merupakan dosen program studi teknik elektro. Dalam pelaksaaan kegiatan dilaboaratorium, Kepala Laboratorium dibantu oleh dosen praktikum dan asisten laboratorium. Untuk peningkatan Sumber Daya Manusia bagi penggunaan laboratorium ini maka yang bersangkutan diikut sertakan pada pelatihan yang berkaitan sistem tenaga listrik, proteksi, transmisi dan distribusi tenaga listrik.
3. Mata Kuliah praktek yang dilaksanakan
Adapun matakuliah praktek yag dilakukan pada Laboratorium Sistem Tenaga Listrik adalah
a. Praktikum ETAP
b. Praktikum Proteksi
c. Praktikum Simulasi Sistem Tenaga Listrik
d. Praktikum Sistem Tenaga Listrik
4. Jenis Kompetensi yang dihasilkan
- Memiliki kompetensi dalam penanganan dan pemeliharaan sistem tenaga listrik khususnya sistem pembangkitan tenaga, distribusi daya, sistem transmisi Tenaga Listrik
- Mempunyai kemampuan dalam menangani proteksi pembangkit, proteksi jaringan, proteksi trafo tenaga, proteksi beban
- Memiliki pemahaman dan kemampuan dalam menggunanakan software simulasi sistem tenaga listrik
5. Daftar Tema/Topik penelitian yang dapat dilaksanakan.
No | Topik / Tema | Kompetensi |
1 | Evaluasi , Analisa dan Simulasi Kondisi Eksisting Jaringan Distribusi | Distribusi |
2 | Desain, Perencanaan dan Simulasi Jaringan Distribusi | Distribusi |
3 | Model dan Algoritma Masalah Distribusi | Distribusi |
4 | Distibuted generation | Distribusi |
5 | AnalisaJatuh Tegangan dan Rugi-Rugi Saluran Pada Jaringan Transmisi | Transmisi |
6 | Model,sumulasi dan Analisis Jaringan Transmisi dan Distribusi | Transmisi |
7 | Penyetelan, Koordinasi dan Simulasi Relay Proteksi pada Jaringan | Proteksi |
8 | Penyetelan, Koordinasi dan Simulasi Relay Proteksi pada Trafo | Proteksi |
9 | Prakiraan dan Perencanaan Kebutuhan Listrik Jangka Pendek, | Power System |
Jangka Menengah dan Jangka Panjang ( Master Plan) | ||
10 | Evaluasi Keandalan Sistem Tenaga Listrik | Power System |
11 | Evaluasi dan Monitoring Kualitas Daya Listrik | Power System |
12 | Peningkatan Stabilitas Tegangan | Power System |
13 | Pengambaran SLD di ETAP dan Peta Digital Jaringan Distribusi (mapinfo) | Power System |
14 | Deregulated power system | Power System |
15 | Simulasi (application of soft Computing) pada Sistem Tenaga Listrik | Power System |
6. Jenis Training yang telah atau dapat dilaksanakan.
a. Pelatihan Simulasi Sistem Tenaga Listrik Menggunakan ETAP
b. Pelatihan Simulasi Sistem Tenaga Listrik Menggunakan DigSilent
c. Pelatihan Sistem Transmisi, Distribus dan Sistem Proteksi Tenaga Listrik
7. Kerjasama
Pola kerjasama bisa dalam bentuk Program Pelatihan, Batch ataupun sertifikasi yang ini dititik beratkan pada optimalisasi seluruh sumberdaya yang ada di laboratorium untuk bisa digunakan untuk mendukung semua proses kerjasama tersebut terutama bagi tenaga pelaksana industri dan juga merupakan sarana untuk menjadikan kemitraan dengan industri agar tetap berkesinambungan, dengan pola kerjasama pelatihan ini diharapkan bahwa kedekatan industry dengan laboratorium akan tetap terjaga dengan inten, karena terjadi ikatan yang saling membutuhkan dan saling memberikan manfaat
Pola kerjasama ini harus dilakukan dengan bisa inisiatif awal dari lab dengan pola jemput bola , mendatangi industri untuk mencari kebutuhan kompetensi yang bisa mendorong kemajuan industri dari sisi kemampuan sumberdaya manusia minimal untuk tingkat pelaksana (operator) industri, yang pada akhirnya industri akan tumbuh dan berkembang melalui penambahan kompetensi,dan lab bisa menjamin pola pelatihan,peralatan yang tersedia dan para pengajar memang memiliki kemampuan. Untuk memberikan kepercayaan kepada industri pola ini akan dibuat secara detail dan terinci dalam Guide line pelatihan, dan akan dilindungi dengan payung Mou yang lebih jelas
8. Rencana pengembangan research group.
a. Penelitian yang dilakukan di laboratorium difokuskan pada pemodelan, simulasi, optimasi, perencanaan, proteksi dan sumber energi terbarukan sistem tenaga listrik.
b. Software simulasi dan Simulator hardware diarahkan kepada supervisory control and data acquisition (SCADA) dan power system micro-models fitted with protective relays
9. Rencana pengembangan peralatan
Untuk pengembangan peralatan demi lengkapnya kebutuhan laboratorium, maka diperlukan :
a. Pengadaan alat trainer Transmisi Distribusi dan Proteksi
b. Penambahan (updating) rele-rele untuk proteksi jaringan dan trafo
c. Pengadaan software simulasi jaringan ETAP, PowerLab
7. Penutup
Kesemua pemikiran dasar diatas dapat dijabarkan dalam konsep sebagai berikut
a. Melakukan Penguatan unit pengelolaan laboratorium dengan indikator akan terbangunnya tata kelola laboratorium yang benar , tepat guna dan mempunyai nilai komersil
b. Meningkatnya profil kualitas SDM laboratorium yang profesional dengan indikator diperolehnya sertifikasi keahlian SDM bidang laboran dan lainnya. SDM diharapakan mampu menghasilkan income dan produk yang bermanfaat bagi Institusi dan masyarakat
c. Meningkatkan layanan laboratorium Sistem Tenaga Listrik dengan indikator optimalisasi layanan prima unit laboratorium didasarkan tingkat kepuasan pengguna lab baik eksternal maupun internal